RSS

Perlengkapan Peserta PESMAB FISIP 2012-2013



1.       Putra
·         Baju putih lengan panjang polos.
·         Celana panjang hitam bahan.
·         Peci biru.
·         Dasi biru berlogo Unis.
·         Pita di lengan
Kanan       : merah putih
Kiri             : biru
·         Ikat pinggang hitam.
·         Sepatu pantofel hitam.
·         Kaos kaki,
Kanan: Biru
Kiri          : Hijau
2.       Putri
·         Baju putih lengan panjang polos.
·         Rok panjang hitam.
·         Kerudung biru.
·         Dasi biru berlogo Unis.
·         Pita di lengan
Kanan       : merah putih
Kiri             : biru
·  Ikat pinggang hitam.
·  Sepatu pantofel hitam.
·         Kaos kaki,
Kanan: Biru
Kiri          : Hijau


3.       Papan nama dengan ukuran 30cm x 15cm warna biru dan hijau, menggunakan karton dan kardus, dengan menggunakan pita merah dan putih yang ditali kepang.



4.       Perlengkapan ibadah (pribadi).
5.       Alat tulis: buku disampul biru dan pulpen biru (pribadi).
6.       Obat-obatan (pribadi).
7.       H2O alami 600ml dengan merk FISIP UNIS.
8.       Air minum kotak dari sapi 2 buah.
9.       Bantal sobek 2 buah.
10.   Permen cium 12.
11.   Coklat ratu perak 2 buah.
12.   Minuman pengganti keringat  2 botol.
13.   Buah anyaman 2 buah.
14.   Buah Matahari Cium 2 buah.
15.   Buah Kelereng Coklat 12 buah.
16.   Kado, dengan minimal harga Rp. 5000.

Untuk disumbangkan:
1.       Beras sejumlah 2012 butir.                                             
2.       Mie Instant 2 bungkus
3.       Buku tulis kosong 2 buah.
4.       Pulpen biru 2 buah.
5.       Pensil biru 2 buah.
6.       Penggaris 2 buah.
7.       Penghapus 2 buah.
8.       Sandal jepit warna biru 1 pasang.
9.       Sumbangan “Koin Peduli Pendidikan Sebesar Rp. 5000.”

Bawaan Kelompok
1.       Buku bacaan sesuai jurusan.
2.       1 Rim Kertas A4 putih ukuran 210 cm x 297 cm, dengan berat 80 gram.
3.       Tong sampah ukuran 60 Liter.
4.       Alat-alat kebersihan (sapu, kain pel, pengki, kemoceng, dan bingkai foto ukuran 10R)

*semua perlengkapan wajib dibawa, untuk setiap perlengkapan yang tidak dibawa  akan mendapatkan sanksi..

BEM FISIP UNIS TANGERANG Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim Piatu


Tangerang Kota: Puasa merupakan bagian dari ibadah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dalam menegakkan agama, sesudah pernyataan imannya. Konsekuensi beriman antara lain melaksanakan perintah puasa. Betapa pentingnya berpuasa sehingga Allah menempatkan posisi hamba-Nya yang berpuasa dengan posisi yang istimewa.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM FISIP) Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang Uis Adi Dermawan dalam sambutannya pada acara buka puasa bersama para Dekanat FISIP UNIS Tangerang, civitas akademika dan anak yatim di Ruangan Serbaguna Gedung A  Kampus  UNIS Tangerang  Jalan Maulana Yusuf Babakan Kota Tangerang, Sabtu (4/8).
Lebih lanjut disebutkannya buka puasa ini yang digelar saat ini sangat baik untuk melaksanakan ibadah, baik itu ibadah vertikal yaitu hubungan dengan Allah dengan horizontal yang berkaitan dengan manusia.
Selain sarana ibadah sebut Uis Adi Dermawan buka puasa bersama ini dilaksanakan untuk meningkatkan tali silaturrahmi diantara dekanat dan segenap civitas akademika yang ada diKampus  UNIS Tangerang .
Disebutkannya, manfaat puasa bagi hubungan sosial. Dalam mengajarkan nilai ibadah itu adalah terwujudnya keseimbangan antara cinta kepada Allah dan cinta kepada manusia. Demikian juga nilai ibadah puasa, tidak hanya terjalinnya hubungan yang semakin dekat kepada Allah, tetapi juga semakin dekat dengan sesamanya.
“Makin seringnya beribadah bersama, bersama keluarga, tetangga, dan masyarakat sekeliling, maka makin kenal akan sesamanya, makin menyadari kebutuhan hidup bermasyarakat. Makin timbul keinginan berbagi rahmat bersama-sama di dunia dan makin ingin bersama-sama masuk surga,” ujar Uis Adi Dermawan.
Sementara Ustadz Ahmad Fahrizki Bahri menyebutkan hakikat Bulan Ramdhan adalah fitrah. Untuk mencapai fitrah sangat berat diantaranya memberi shadaqah kepada anak yatim dan janda miskin. Karena anak yatim tidak berhak atas zakat fitrah maupun harta, tapi harus disantuni dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.
“Jadi untuk membantu anak yatim dan janda miskin, kita tidak harus memberinya zakat tapi mendirikan rumah zakat. Hasil dari rumah zakat tersebut dibentuk suatu badan usaha yang hasilnya nantinya diberikan kepada anak yatim dan janda miskin dalam bentuk santunan secara berkesinambungan.
Kalau hanya memberi zakat fitrah 2,7 kg beras kepada mereka, tidak akan dapat menopang kehidupan mereka selanjutnya. Tapi dengan memberi santunan melalui hasil usaha tersebut akan menjamin kelangsungan kehidupan mereka ke depan,” ujar Ahmad.
Untuk meraih fitrah, sebut Iqbal, hati dan batin harus bersih dari segala dosa, ada 3 macam dosa yang tidak dapat diampuni dengan puasa yaitu dosa kepada jiran tetangga, dosa istri kepada suami dan dosa anak kepada orang tua. Agar ketiga dosa tersebut dapat diampuni, sebelum melaksanakan ibadah puasa hendaknya kita dapat saling bermaaf-maafan kepada orang tua, suami/istri dan tetangga.
“Untuk itu di bulan Ramadhan ini selain hubungan dengan Allah, hubungan horizontal dan vertital harus diperbaiki,” tegasnya. Ditempat terpisah Pembantu Dekan I FISIP UNIS Tangerang Bapak H. Anwarudin Drs MM menyebutkan buka puasa bersama yang digelar saat ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya di Kampus  UNIS Tangerang .
“Selain untuk berbagi rasa kepada para anak yatim, kegiatan buka puasa ini juga untuk lebih meningkatkan jalinan tali silaturrahmi diantara pihak Dekanat dan civitas akademika di Kampus  UNIS Tangerang,” ujar  H. Anwarudin . Acara buka puasa bersama diwarnai dengan pemberian santunan kepada anak yatim. (UAD)

Segel SPBU, Demo Mahasiswa di Tangerang Ricuh dengan Polisi



Tangerang-Mahasiswa yang tergabung dalam AMARTA (Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Tangerang) yaitu GMNI, FORUM HIMATA, HMI MPO, IMM,KAMMI, BEM UNIS TANGERANG, BEM UMT, BEM STMIK RAHARJA, BEM STIA BINA MADANI, BEM UNPRI DAN BEM STMIK GLOBAL melakukan aksi demo kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak.
Dalam aksinya, mahasiswa menuntut Pemerintah untuk tidak menaikan BBM bersubsidi, STOP Ekploitasi kekayaan alam Indonesia dan menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Budiono untuk mundur. "Mahasiswa menganggap bahwa kenaikan BBM Bersubsidi adalah salah satu tindakan yang menyengsesarakan Rakyat dan telah membebani beban hidup masyarakat kecil" Ujar Uis Adi Dermawan, peserta aksi dari GMNI Tangerang.
Aksi mahasiswa dilakukan dengan mendatangi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di Jalan Jendral Sudirman, Kota Tangerang. Kericuhan antara mahasiswa dan aparat kepolisian bermula saat mahasiswa hendak melakukan penyegelan penutupan terhadap SPBU ini. Namun upaya ini dihalau petugas, aksi saling dorong dan adu mulut mewarnai aksi ini.Kericuhan berhasil diredam setelah mahasiswa memilih mengalah dan mundur, serta mengalihkan aksi di lokasi lainnya. Selain melakukan orasi, mahasiswa juga sempat melakukan blokir Jalan Veteran depan Lapas Wanita Tangerang. Mahasiswa mengajak masyarakat ikut melakukan penolakan kenaikan BBM dan meminta SBY-Budiono mundur dari jabatannya. (UAD)

Hentikan Reklamasi !!!



Hentikan Reklamasi !!!
karya : Nandha Herdiansyah (Mahasiswa FISIP UNIS smt.2)

Dahulu yang kurasakan bahagia atas kesejahteraan
kini engkau telah jatuhkan kesengsaraan
Hati nurani mu jauah tertinggal keperdulian
yang ada dijati dirimu hanyalah keegoan

Tolong .. . tolong . . . tolong.. .
haruskah aku melolong
seperti anjing yang menggonggong
berteriaklah tolong. . .

Hentikan reklamasi yang terjadi saat ini
dan jika ia menyetujui atas reklamasi
maka kita akan berteriak mati
matilah segala hak-hak kami

pemimpin-pemimpin kalangan atas
apakah ini jiwa mu yang oktoritas
segala hak-hak ku engkau rampas
harus terus menerus kah aku tertindas

BANGKIT, BANGKIT dan BANGKIT pertahankan nelayan
HIDUP,HIDUP dan HIDUPintuk makan
LAWAN, LAWAN dan LAWAN, yang bermuka setan
LINDUNGI, LINDUNGI dan LINDUNGI dari segala kerusakan alam

Istana Jakarta, Selasa, 13 Maret 2012

Manfaat Ikut Organisasi Mahasiswa di Kampus

Dengan mengikuti organisasi mahasiswa, manfaatnya banyak sekali untuk masa depan kamu. Dengan catatan, kamu berperan sebagai partisipan aktif, bukan sebagai anggota yang sekedar terdaftar namanya saja dan jarang mengikuti kegiatan yang diadakan. Kalau hanya namanya yang terdaftar, kamu akan melewatkan kesempatan-kesempatan untuk mempelajari soft skills yang nantinya berguna di dunia kerja. Lalu kalau ikut, keuntungan apa yang kamu peroleh? Soft skills seperti apa yang dapat kamu pelajari? Apa manfaatnya di dunia kerja nanti? Nah di bawah ini dijelaskan beberapa diantaranya:
1. Melatih Leadership
Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan terperangah bahwa sesungguhnya kamu mampu melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan-lowongan kerja memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus. 

2. Belajar Mengatur Waktu
Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa kamu gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap sama saja antara kamu yang ikut organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut organisasi. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus kamu lakukan. Mungkin pada awalnya, kamu akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama kamu akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa hidup kamu. Setelah bekerja di kantor nanti, kamu akan lebih terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit dan menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan. 

3. Memperluas Jaringan atau Networking
Di dalam organisasi akan banyak orang baru yang kamu kenal. Teman-teman mahasiswa seangkatan, senior, mahasiswa dari jurusan lain, orang lain atau praktisi di bidang organisasi atau jurusan yang kamu pilih, dan sebagainya. Mereka ini (bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan diremehkan, karena merupakan aspek yang penting, terutama bagi fresh graduate dan mereka yang sedang mencari pekerjaan. Dari mereka, kamu akan dapat memperoleh informasi mengenai lowongan pekerjaan. Entah itu dari kantor tempat mereka bekerja atau dari informasi yang mereka miliki. Dan menurut kebiasaan di berbagai perusahaan, rekomendasi kandidat dari karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena mereka telah memiliki gambaran dari karyawan dalam tersebut mengenai kamu sebagai calon karyawan baru. 

4. Mengasah Kemampuan Sosial
Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kamu juga akan terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kamu akan berbagai karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah individu unik. Semakin luas pergaulan kamu, maka pemahaman kamu akan manusia dapat semakin kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan lebih berpengalaman berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya akan memudahkan kinerjanya kamu. 

5. Problem Solving dan Manajemen Konflik
Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma kerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran sebenarnya banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis mengenai soft skills ini. Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar-benar melakukannya, ya sama saja nihil. Karena berkaitan dengan soft skills ini, ada perbedaan mendasar antara tahu teori dan mampu mempraktekkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan pengalaman para recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi memang merupakan nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin mengenai manfaat organisasi di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa calon pegawai yang memiliki pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki pengalaman organisasi.

Bagaimana dengan kamu? Apakah sudah bergabung dan aktif dalam organisasi mahasiswa? Kalau belum, Ayo bergabung sekarang!!
Segera Hubungi : UIS ADI DERMAWAN (083897803858)

PERAN DAN FUNGSI ORGANISASI MAHASISWA

MAHASISWA pada saat ini merupakan harapan terbesar bagi masyarakat sebagai penyambung lidah rakyat terutama sebagai perubahan di masyarakat (Agen social of cahange). Sebagai salah satu potensi, mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat yang mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial, harus mampu mengimplementasikan kemampuan keilmuannya dalam akselerasi perubahan keumatan ke arah berkeadaban.
Keterlibatan mahasiswa dalam setiap perubahan tatanan kenegaraan selama ini sudah menjadi jargon dan pilar utama terjaminnya sebuah tatanan kenegaraan yang demokratis. Romantisme politis antara mahasiswa dengan rakyat terlihat sebagai fungsinya sebagai social control termasuk terhadap kebijakan menindas.
Mahasiswa dalam hal ini sudah menunjukkan diri sebagai salah satu potensi yang dapat diandalkan dalam upaya menuju tatanan masyarakat yang berkeadilan. Dan distribusinya baik secara kualitas maupun kuantitas dalam segala aspek kehidupan sosial sudah semestinya diperhitungkan.
Bentuk keberhasilan dalam mewujudkan sebuah tatanan masyarakat berkeadaban di Indonesia adalah dengan semakin kecilnya angka kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, peningkatan taraf ekonomi dan pendidikan, dan lain sebagainya. Namun, itu semua hanya akan menjadi mimpi belaka manakala semua konsep-konsep yang dibangun dan berbasis kerakyatan tersebut tidak dibarengi dengan strategi yang matang dan jitu ke arah tujuan tersebut. Dan maksimalisasi fungsi mahasiswa dan kaum muda dalam tiap laju demokratisasi merupakan salah satu pilar utama yang perlu diperhatikan.
Sekali lagi, peran mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat sosial ditunggu. Diharapkan mahasiswa mampu memainkan peran yang strategis. Kesatuan visi, tekad, dan perjuangan untuk kepentingan masyarakat secara luas, menjadi pondasi utama peran tersebut saat ini atau nanti. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, sekali lagi, perlu pemetaan, perumusan, dan penelaahan metode penerapan fungsi mahasiswa dalam kancah epistemologi keumatan tersebut.
Realitas di Lapangan
Pasca gerakan reformasi 1997/1998 hingga saat ini terjadi neorosis masa yang cukup signifikan, aksi-aksi mahasiswa terkesan kehilangan comon enemy (musuh bersama). Solidaritas gerakan mahasiswa semakin mencair ke dalam ke-akuan masing-masing. Kampusku, organisasiku, idiologiku, dan keaku-akuan yang lain. Meskipun tidak bisa dipungkiri masih ada beberapa organisasi yang tetap konsisten menjadi corong kepentingan rakyat dengan tetap melakukan aksi-aski turun ke jalan.
Ironisnya, mencairnya gerakan mahasiwa ke dalam internal kampus tidak menjadikan organisasi mahasiswa dapat tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan social society dan memiliki bargaining posisioning dalam mensikapi kebijakan-kebijakan biokrasi kampus dan mengakomodir aspirasi dan menjadi juru bicara mahasiswa.
Kondisi semacam ini semakin diperparah lagi dengan tingkah pola segelintir Mahasiswa yang meng-klaim dirinya sebagai “aktivis kampus” yang justru menjurus kepada pembenaran atas kecendrungan analisa negatif sebagai Mahasiswa lainnya tersebut. Bahkan, sebagian di antaranya cendrung “arogan”, merasa paling intelek dengan tidak menghiraukan keberadaan lingkungan sekitarnya.
“Aktivis Kampus” seperti ini kerap berbicara soal Demokrasi, tapi di saat itu juga cendrung “Otoriter”, memaksakan kehendak dan tidak bisa menerima perbedaan dan pendapat yang lain. Membahas “revolusi”, tapi tidak diimbangi dengn revolusi akhlak dalam dirinya yang masih jauh dari nilai-nilai fitri. Berdebat tentang Konsep Ketuhanan namun tak nampak “sifat-sifat” Tuhan dalam dirinya, seperti rahman, Rahim. Maka kalau kondisi ini terus dibiarkan, maka tidaklah heran organisasi mahasiswa mengalami degradasi dan deteroiorasi dalam skala aksi maupun subtansi. Dan hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan kaderisasi menurun drastis baik kualitas maupun kuantitas.
Kondisi objektif di atas bergulir bagaikan bola salju yang kian membesar dan sulit dicairkan, sehingga memunculkan kelompok mahasiswa terbagi sebagai berikut:
  1. Kelompok Mahasiswa Kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Tipikal dari individu atau kelompok mahasiswa ini dominan melewai hari-harinya di kampus full hanya dengan belajar “Teks Book”, mengerjakan semua yang diperintahkan setiap dosen (baca: dosen) dengan harapan kuliah dapat selesai tepat waktu dan meraih prestasi akademik yang memuaskan sehingga dapat menjadi dongkrak untuk peningkatan karier. Ciri khas utama kelompok ini adalah Indeks Prestasi Komulitatif (IPK)  minded, cendrung eksklusif dan skeptis-apatis terhadap apa pun bentuk aktivitas organisasi mahasiswa, senantiasa berpikir “neraca rugi-laba”, saat diajak ber-organisasi bahkan cendrung subjektif dalam peniliaiannya tentang aktivitas kampus.
  2. Kelompok Mahasiswa Cheerleader. Kelompok atau tipikal individu semacam ini mempunyai beberapa ciri, di antaranya senang meramaikan atau ikut menyemarakkan beberapa kegiatan yang ada di kampus maupun organisasi mahasiswa. Namun, masih “alergi” jika suatu ketika dipercaya untuk mengemban amanah kepemimpinan ataupun kepengurusan dalam sebuah event dan kegiatan sosial keorganisasian. Bagi mahasiswa model ini, berkelompok dan berorganisasi haruslah ada muatan “pesta”, bersenang-senang, sekadar pergaulan dan cendrung tidak mempunyai pendirian yang pasti terhadap pendapat-pendapat yang beredar mengelilingi lingkungan sekitarnya. Siapa yang dekat-akrab, mereka-lah kawan “organisasinya.”
  3. Kelompok Mahasiswa Aktif dengan Organisasinya. Kelompok atau individu dari mahasiswa semacam ini tidak begitu dominan keberadaannya. Secara kuantitatif relatif sedikit, sedangkan dari segi kualitas masih harus dikaji ulang. Eksistensi kelompok atau individu bertipikal semacam ini sepintas aktif dengan segenap organisasi kemahasiwaan yang ada baik yang intra maupun eksra kampus. Bahkan, dari yang sedikit jumlahnya di sini, sebagian di antaranya cendurng “kebablasan”, sehingga ada juga secara tidak sadar melepas statusnya sebagai mahasiswa lantaran “kris moneter” dalam dirinya D-O  (baca Drop Out). Ada juga sebagian diri mereka yang “kehabisan napas” kerena ketidakmampuan me-manage waktu yang dimilikinya, sehingga vacum bahkan berubah menjadi apatis terhadap organisasi mahasiswa.
Merubah Paradigma Berpikir
Mahasiswa yang aktif ber-organisasi secara konsisten semata-mata memiliki pemahaman bahwa organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah sarana yang efektif  dalam meng-kader dirinya sendiri untuk ke depan. Sebagian di antaranya masih mempunyai keyakinan pandangan bahwa kampus merupakan tempat menimba ilmu yang tidak terbatas hanya kepada pelajaran semata.
Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat intra ataupun eksra kampus berefek kepada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berpikir, pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta menajemen kepemimpinan yang notabene tidak diajarkan dalam kurikulum normatif Perguruan Tinggi. Namun, dalam ber-organisasilah dapat diraih dengan memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswa.
Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan aktivitas organisasi mahasiswa adalah salah satu persoalan yang pertama-tama harus diluruskan. Adanya anggapan bahwa ber-organisasi berarti berdemonstrasi, atau ber-organisasi khusunya di kampus tidak lebih dari sekadar membuang sebagian waktu, energi, ajang mencari kawan atau mencari jodoh merupakan bukti adanya kesalapahaman tentang presepsi sebagian mahasiswa tentang organisasinya sendiri.
Berdasarkan hal tersebut maka organsiasi mahasiswa dituntut untuk terus meningkatan kualiatas dirinya. Dan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat mahasiswa. Sebagai miniatur pemerintahan negara dalam penyelenggaraan negara yang semestinya dilakukan oleh aparatur negara. Maka, organisasi mahasiwa harus meng-adopsi prinsip-prinsip pemerintahan layaknya dalam sebuah negara dan dikolaborasikan dengan prinsip sebagai organisasi pengkaderan dan perjuangan.
Dengan demikian, satu media yang dapat membentuk kematangan mahasiswa dalam hidup bermasyarakat ialah organisasi. Dengan senantiasa ber-organisasi maka mahasiswa akan senantiasa terus berinteraksi dan beraktualisasi, sehingga menjadi pribadi yang kreatif serta dinamis dan lebih bijaksana dalam persoalan yang mereka hadapi.

LPJ BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) FISIP UNIS TANGERANG PERIODE 2010 / 2011


BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
FISIP UNIS TANGERANG
PERIODE 20
10 / 2011

Segala puji dan syukur hanya berhak kita berikan kepada Allah SWT, sang kekasih abadi yang selalu setia memantau keberadaan hambaNya di bumi yang indah ini, bumi yang menjadi ajang perlombaan para hamba yang mencintaiNya dan selalu mengharapkan perjumpaan denganNya dalam kondisi yang khusnul khatimah. Amin.

Tak terlepas shalawat dan salam kami haturkan kepada junjungan besar, sang inspirator untuk segera bangkit dan berjuang, pejuang sejati, pembela kaum lemah, dan sang revolusioner peradaban, kepada Beliau Nabi Muhammad SAW beserta istri-istrinya, keluarganya, sahabat, para syuhada dan para pengikutnya yang selalu berusaha dan Istiqomah hingga Yaumil Akhir nanti.

Alhamdulillahi robbil’alamiin, Tak terasa setahun sudah amanah sebagai Pengurus BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA telah dijalani. Banyak suka dan duka telah kami lalui. Berbagai tantangan roda organisasi datang silih berganti mewarnai pelaksanaan rekomendasi Musyawarah Besar BEM FISIP UNIS Tangerang. Banyak hal yang dapat dipetik dari jalannya roda organisasi ini, baik itu bersifat internal maupun eksternal. Banyak pula hal yang telah menghiasi perjalanan itu, mulai dari suka, duka, bahagia, bahkan sampai ketika kita tidak bisa menterjemahkan rasa apakah itu ?

Seiring telah berjalannya 1 periode kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa periode 2010/2011 atau menurut keputusan MUBES BEM, maka kami selaku pengurus mencoba untuk menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dan berusaha untuk memberikan yang terbaik walaupun di tengah perjalanan kepengurusan ini kami mengalami hambatan. Tetapi kami tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik dari beberapa program kerja yang kami rencanakan dan dapat terealisasi sebelum tervakumnya kepengurusan walaupun kami sadari lebih banyak Planning kerja yang tidak terealisasikan. Karena sesungguhnya kita hanya pantas untuk merencanakan namun Allah berkehendak lain, andaipun adanya sebuah keberhasilan dari program yang terlaksana itu tidak terlepas dari bantuan-Nya dan berkat usaha teman-teman yang tetap teguh pendirian menjalankan usaha ini.
Sekali lagi tidak ada keberhasilan yang sempurna selain keberhasilan rencana-rencana Allah SWT, namun hendaknya suatu keberhasilan tidaklah dilihat dari faktor hasil yang tercapai maupun kegagalan yang terjadi, tetapi lebih indah jika dilihat dari faktor proses tercapainya tujuan tersebut ataupun usaha-usaha maksimal yang telah dilaksanakan. Karena dari proses itulah banyak hikmah yang dapat kita pelajari dan menjadi acuan pada kepengurusan berikutnya.

Tak jauh berbeda dengan tujuan Laporan Pertanggungjawaban pada umumnya, maka kami berharap jika laporan jauh dari harapan dan kenyataan namun laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebuah rujukan maupun pelajaran yang sangat berharga bagi kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa 2010/2011 pada khususnya maupun kepengurusan BEM berikutnya dan menjadi sebuah momentum untuk menjadikan periode kepengurusan ke depan akan lebih baik dan BEM ke depan akan lebih professional. Tiada embun yang lebih bening selain kebeningan hati, tulusnya jiwa membuka pintu maaf. Kami pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP UNIS Tangerang 2010/2011 memohon maaf akan kekurangan dan kekhilafan dalam melaksanakan amanah ini.

I. PENDAHULUAN

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengadakan segala sesuatu disertai kelembutan kekuasaan-Nya dan keunikan ciptaan-Nya. Shalawat berangkai salam semoga tetap tercurahkan kepada sang pelita kehidupan, pembebas manusia dari gelapnya kebodohan, Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang senantiasa istiqomah dan selalu merindukan bertemu wajah kekasih abadi, Allah SWT. Seperti pada umumnya fungsi dari seorang Ketua adalah sebagai pucuk komando dan kontroling dalam sebuah organisasi, dengan tidak mengesampingkan tugasnya dalam upaya mengembangakan organisasi secara eksternal. Jika didalam organisasi tersebut telah terdapat sekretaris, dalam kinerjanya, ketua dapat dibantu dalam urusan masalah rumah tangga organisasi yang nantinya ada pembagian tugas antara ketua dan sekretaris yakni pengurusan permasalahan eksternal dan internal.
Dengan memberikan konsepnya, ketua mengarahkan alur dan arahan kinerja organisasi pada periode yang ia pimpin. Dalam fungsinya yang lebih cenderung kepada urusan eksternal. Ketua memiliki fungsi untuk dapat mengembangkan dan membuka jaringan untuk organisasi. Kondisi Internal Keanggotaan BEM FISIP UNIS Tangerang. Pada dasarnya keanggotaan BEM FISIP UNIS Tangerang 2010/2011 merupakan perwakilan dengan jumlah/quota yang diupayakan seimbang antar calon pengurus dari setiap jurusan. Ini merupakan kebijakan yang diambil ketua dan sekretaris dengan memperhatikan berbagai kondisi dan prosedur yang ada dengan mekanisme penunjukan secara langsung.

II. KEPENGURUSAN BEM

Dengan penuh kesadaran, ketika mengemban amanat Pelantikan pada tanggal 24 Februari 2011 kami merasakan besarnya tanggungjawab yang dipikulkan di pundak kami. Dengan keyakinan dan kemauan serta sikap optimistis akan adanya usaha pembaharuan kearah yang lebih baik, membulatkan tekad kami untuk terus bahu membahu memperjuangkan amanat pelantikan dan aspirasi mahasiswa FISIP UNIS Tangerang.
Kerja keras dan curahan pemikiran telah kami coba lakukan, namun kami yakin masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan, meskipun telah beberapa hal dapat kami perbuat. Pada awal kepengurusan, demi tercapainya program kerja masing-masing departement, ketua BEM mengambil kebijakan untuk mengangkat staff-staff departement yang setidaknya terdiri dari mahasiswa semester 3 dan 5 dengan fungsinya membantu kerja Kepala Departemen dalam menjalankan program kerja serta bertanggungjawab kepada Kepala Departemen. Kebijakan ini diambil sebagai upaya pengembangan potensi Mahasiswa baru khususnya dalam berorganisasi dan juga sebagai upaya kaderisasi BEM.Namun kebijakan ini kurang ada follow up, sehingga kebijakan ini dipandang hanya sekedar wacana belaka. Jumlah pengurus BEM semula yang menduduki fungsi struktural adalah 22. Para pengurus diharapkan mampu memegang peran dan fungsi yang aspiratif dari setiap jurusannya dan juga dapat memegang tanggungjawab serta bekerja secara optimal demi kelangsungan roda organisasi ke depannya.
Dalam perjalanan kepengurusan, mulai nampak kinerja setiap pengurus. Dari semua pengurus, hanya ada kisaran 57% (16 orang) pengurus yang terbilang aktif, sedangkan sisanya terkendala dengan urusan individu dan tuntutan akademis masing-masing pengurus. Melalui Kebijakan Presiden Mahasiswa pengurus yang tidak aktif dinonaktifkan secara langsung.

A. Susunan Kepengurusan BEM 20
10/2011
Ketua Bem FISIP
:
Muhamad Jawi
Wakil Ketua Bem FISIP

Uis Adi Dermawan
Sekretaris I
Sekretaris II

Siti Hamdah
Uum Ummul Muhimah
Bendahara I
Bendahara II

Denok Sri Wahyuni
Efi Ardilah
Departement Pendidikan dan Pelatihan


Koordinator

Linna Aprillia Liniasri
Anggota

M. Ibrahim Syahdani
Fatkhul In’am

Departement Informasi dan Komunikasi


Koordinator

Vurry Arysandi Putri
Anggota


Dewi Holymarindah
Ghassani A.H
Departement Kerohanian


Koordinator

Khusaini
Anggota
   
M. Dahlan
Departement Olahraga dan Kesenian


Koordinator

Kahfi Fitroh
Anggota


Departement Sosial dan Masyarakat

Adi Dwi Jayani
Dheka Juhara
Euis Nurhandini

Koordinator

Chelsy Nurulia Rizky

B. Struktur BEM FISIP UNIS Tangerang
Struktur kepengurusan terdiri dari Ketua BEM, Wakil BEM, Sekretaris, Bendahara Umum, Dept. Pendidikan, Dept. Kerohanian, Dept. Olahraga & Kesenian, Dept. Sosial & Masyarakat,  Dept. Informasi & Komunikasi.



C. Presensi Pengurus BEM 2010 / 2011

Kinerja pengurus merupakan faktor utama kesuksesan organisasi, dan selalu menjadi permasalahan utama dari tahun ke tahun. Jumlah pengurus yang terbilang sedikit (16 Orang) tidak diikuti dengan langkah pembinaan yang bersifat peningkatan berkala, sehingga akhirnya mengalami stagnasi dalam beraktifitas dikarenakan berbagai macam permasalahan internal seperti ketidakpahaman mengenai prinsip pergerakan BEM, manajemen organisasi sehingga mereka tidak mengetahui apa yang harus mereka lakukan di BEM. Langkah awal sebagai solusi dalam menangani masalah ini ke depan adalah dimulai dengan perumusan pola kaderisasi yang jelas yaitu dengan diadakannya Pelatihan dan Pendidikan untuk pengurus BEM FISIP yang di dalamnya tercakup juga pembinaan-pembinaan kepemimpinan, manajemen organisasi, pelatihan-pelatihan, pengkajian isu-isu sosial politik, sehingga pada saat berada dalam kepengurusan BEM, pengurus sudah memiliki bekal pemahaman mengenai prinsip pergerakan BEM dan mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan di BEM. Selain itu, pertemuan-pertemuan rutin yang memungkinkan untuk berkumpulnya seluruh pengurus BEM dalam rangka penyatuan pemikiran, konsep, ideologi, dan persaudaraan antar pengurus diharapkan juga bisa terlaksana sebagai langkah konkrit tercapainya tujuan organisasi BEM FISIP ke depannya.

III. NARASI PERJALANAN KERJA DEPARTEMENT

Tak terasa sudah satu tahun lebih kepengurusan BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FISIP UNIS Tangerang ini telah mengalami regenerasi dan penggantian kepengurusan baru. Dalam perjalananya banyak sekali dinamika yang dialami. Ketua seperti yang telah tercantum dalam uraian singkat pedahuluan diatas, berperan sebagai pelaksana tugas-tugas berupa POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controling) ternyata belum bisa dikatakan cukup baik. Adanya penilaian belum cukup baik ini mungkin bisa dilihat jika kita melakukan refleksi ke belakang. Pada mulanya dengan format dan konsep yang telah digodok bersama oleh beberapa tim yang terdiri dari ketua dan beberapa senior BEM lainnya telah melahirkan suatu konsep yang diturunkan kepada frame of thinking dan frame of work BEM. Hal ini menimbulkan semangat untuk melangkah pada waktu yang akan datang dengan harapan dapat lebih berjalan lebih baik. Namun, ternyata harapan atau prediksi ini cukup dapat dikatakan meleset dari apa yang telah diperkirakan. Muncul tidak adanya kejelasan-kejelelasan dalam tubuh organisasi, terutama setelah selesainya pelakasanaan rapat kerja.
Ketua sebagai pucuk pimpinan dalam hal ini sudah mendapat kurang bisa memberikan nilai-nilai strategis dalam penentuan planning yang telah ditentukan, selain dalam koridor planning akan program kerja. Tidak hanya itu, ketidakjelasan juga terjadi ditubuh manajemen organisasi itu sendiri, sistem dan kondisi rapat yang selalu hanya bersifat informatif dan tagihan atas kinerja harian, serta selalu tidak komplitnya peserta rapat merupakan salah satu yang memicu adanya ketidakoptimalan dalam majelis koordinasi ini. Manajemen organisasi internal yang dilakukan dalam tubuh BEM FISIP sendiri kurang bisa optimal. Semangat para pengurus yang cukup membara diawal sudah mulai nampak lesu ditengah perjalannya. Hal ini juga dipicu dengan tidak bagusnya sistem informasi manajemen organisasi yang ada, sehingga hal ini menyebabkan para pengurus seolah terkungkung dalam birokrasi organisasi itu sendiri. Belum selesai permasalahan internal yang cukup akut tersebut, muncul lagi adanya Kepasifan/kevakuman Ketua dan keinginan pengunduran diri beberapa anggota pada setiap Departement. Yang baik secara langsung maupun tidak langsung juga mempengaruhi berubahnya strategi dan mulai berfikir kembali untuk menambal kekosongan ini. Akhirnya tidak ada kejelasan dari Job Desc yang telah diketahui oleh masing-masing kepengurusan sebelumnya. Masih banyak lagi koreksi dari kepengurusan tahun ini yang berkaitan dengan sistem kontrol, perencanaan, manajemen organisasi, dan pelaksanaan organisasi internal yang belum disebutkan. Secara sistematis dapat peta permasalahan yang dihadapi setelah ketua melakukan observasi ke tubuh internal, sebagai berikut :

1.      Kurangnya Pemahaman Job Desc,
Hal ini sebenarnya sudah terjawab dengan adanya masing-masing program kerja yang telah diturunkan oleh masing-masing koordinator departemen. Sebab secara tidak langsung koordinator departemen ketika merancang program kerja dan disahkannya program kerja itu dalam rapat kerja adalah telah sesuai dengan job desc yang telah ada dan disepakati bersama dengan tidak melenceng konsep awal.

2. Kurangnya Komunikasi,
Kami meyadari pada kondisi internal kami banyak sekali permasalahan yang belum terselesaikan. Mulai dari jadwal rapat yang awalnya tersusun secara rapi tiap minggu, lama kelamaan menjadi tidak terjadwal sehingga tidak adanya koordinasi yang jelas antar pengurus. Hal ini merupakan salah satu cerminan dari minimnya komunikasi antar pengurus.

3. Rasa Tanggungjawab,

Tidak semua pengurus memiliki tanggungjawab penuh terhadap masalah atau kerja yang dihadapi sehingga hal ini berpengaruh terhadap komitmen dan keberlanjutan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi akibatnya banyak permasalahan yang menumpuk dan mulai terlupakan. Bahkan ada yang sengaja sebagian pengurus bermalas-malasan, cuek terhadap tugas yang dibebankan kepadanya. Hal ini berimbas pada program kerja yang telah disepakati.

4. Kurangnya Koordinasi BEM dan HIMA

Kami menyadari kurangnya koordinasi antara BEM dengan organisasi kemahasiswaan lainnya yang berada dibawah naungan BEM sangat kurang sekali. Untuk itu kami menyarankan pada kepengurusan BEM berikutnya untuk mengadakan koordinasi berupa rakor (Rapat Koordinasi) dengan organisasi kemahasiswaan yang berada dibawah naungan setidaknya setiap 3 bulan sekali agar tercipta mekanisme koordinasi yang jelas, untuk itu perlu juga diatur dalam ART BEM mengenai mekanisme koordinasi.

5. Banyaknya Keikutsertaan Organisasi Lain

Hal ini tidak bisa dipungkiri karena yang namanya Mahasiswa identik dengan kaum intelektual dan Aktivis yang nota benenya memiliki banyak pengalaman berorganisasi. Sebagian besar pengurus memiliki lebih dari satu kepengurusan orgaisasi. Hal ini membuat komitmen yang telah disepakati terabaikan, bahkan cenderung memilih organisasi luar. Penyebabnya sederhana yakni karena faktor ekonomi/keuntungan, relasi, politik, dan sebaginya.  Namun, kendala yang ada tidaklah kemudian menurunkan semangat untuk bekerja dan bertanggungjawab. Ini adalah suatu amanah yang harus kami emban walapun kami tahu seberapa kekuatan kami. Banyak program kerja dan proyek-proyek besar tak dapat kami realisasikan, namun tak sedikit pula proyek-proyek yang telah kami realisasikan.
 
IV. PENGIMPLEMENTASIAN PROGRAM

Realisasi Program Kerja Ketua Bem
Beberapa program kerja yang direncanakan, alhamdulillah dapat dilaksanakan walaupun tidak seoptimal dari apa yang diharapkan, Alhamdulillah, berikut ini adalah program kerja yang telah terealisasi selama kepengurusan ini :
Pada awal kepengurusan, BEM FISIP mengawali kegiatannya dengan Mengajukan “PROPOSAL“ pengajuan dana untuk melengkapi  ATK kesekretariatan dan fasilitas BEM FISIP UNIS Tangerang untuk mendukung program dan kegiatannya kepada pihak UNIS Tangerang di tempat. Tepatnya pada tanggal 26 Februari 2011. Setelah itu dilaksanakannya kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Pengurus (LDKP) BEM FISIP tepatnya pada tanggal 19–20 Maret 2011 Masjid Bahrul Ulum Komplek Perumahan Puspiptek Kecamatan Cisauk, kegiatan ini Di bawah naungan Departemen Pendidikan dan Pelatihan kegiatan tersebut cukup sukses, karena acara dipelopori oleh pengurus baru BEM FISIP.
Hampir
tiga bulan BEM sempat mengalami stagnasi/kevakuman yakni tepatnya pada bulan April, Mei dan Juni. Sebenarnya tidak ada permasalahan yang serius dihadapi BEM, namun Ketua Bem hanya melakukan tindak kedisiplinan dan evaluasi kerja bagi seluruh pengurus. Agar seluruh pengurus BEM dapat lebih bertanggungjawab pada semua tugas yang diembannya. Juli, agustus, september,november,desember,januari
Memasuki bulan Oktober  , BEM kembali memulai membuka mata dan membuka hati para pengurus BEM. Kali ini kegiatan yang akan laksanakan dinilai BEM memiliki tanggungjawab yang besar kepada lembaga pendidikan (Universitas Islam Syeky Yusuf Tangerang), kegiatan tersebut adalah Masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMB). Dalam hal ini BEM harus mampu memperkenalkan mahasiswa baru pada kegiatan kampus baik yang bersifat akademik maupun non akademik sehingga mereka memiliki jati diri yang mencerminkan sikap yang tertuang dalam Tri Dhrama Perguruan Tinggi serta meningkatkan kepekaan terhadap permasalahan pada masyarakat sekitar.
Menjelang Hari Sumpah Pemuda, Atas rekomendasi dari Koordinator Sosial dan Masyarakat, BEM kembali mempersiakan diri untuk menyelenggarakan seminar guna menyambut hari sumpah pemuda, tepatnya pada tanggal 26 Oktober 2011 di auditorium Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang. Kegiatan berjalan dengan baik dan meriah. Ini merupakan cerminan sikap kecintaan para pemuda atau para penerus bangsa terhadap tanah airnya dan dalam rangka merumuskan visi kepemimpinan Banten modern dalam prospek kaum muda. Disamping itu, Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP merupakan penggerak bagi kreatifitas mahasiswa yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Jika hal ini direalisasikan, maka peran mahasiswa sebagai pelaksana perubahan bangsa yang lebih baik dapat berwujud. Namun sayang, ketua BEM menilai bahwa sistem manajemen kepanitian kegiatan ini kurang baik bahkan cenderung berantakan karena kurangnya koordinasi pengurus panita.perlunya mengadakan seminar.
Memasuki bulan Februari 2012, BEM kembali mempersiakan diri. Kali ini kegiatan yang akan laksanakan dinilai BEM memiliki tanggungjawab yang besar kepada lembaga pendidikan (Universitas Islam Syeky Yusuf Tangerang), kegiatan tersebut adalah Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM). Tepatnya pada tanggal 4-5 Februari 2012 di New Karwika Hotel and Resort Cisarua – Bogor. Kegiatan ini merupakan gambaran umum mengenai kehidupan di perkuliahan yang sangat berbeda dengan sistem yang ada di sekolah-sekolah. Selain itu juga kegiatan ini mengandung pengujian mental bagi calon mahasiswa baru agar memiliki pemikiran yang intelektual dan mental yang tinggi.
BEM juga aktif melakukan kunjungan dan undangan dari pihak kampus atau lembaga lain. Ini merupakan salah satu perwujudan program kerja yang telah dibuat. Secara kerjasama BEM merealisaikan agenda-agenda sosialnya baik berupa turun ke jalan, maupun pengumpulan dana dan barang untuk keperluan sosial. Implementasi proker sangat didukung oleh dana dan administrasi yang cepat sehingga bendahara mampu menjaga stabilitas keuangan walaupun diakhir kepengurusan ini tinggal menyisakan sedikit, alhamdulillah masih menyisakan untuk kepengurusan berikutnya. Begitu juga dengan kesekretariatan dengan sabar dan cepat memenuhi kebutuhan surat-menyurat, dan proposal. Selain sebagai pengurus kegiatan administrasi juga membantu ketua merancang konsep strategi kegiatan BEM.
Kerja untuk mewujudkan cita-cita BEM dengan membentuk kader yang tangguh dengan strategi kepemimpinan adalah pekerjaan yang berat, membutuhkan pengorbanan dan kesungguh-sungguhan, dan saya melihat cahaya diatas sana merupakan sebuah kebangkitan. Diharapkan pada BEM yang akan datang, sebagai gerakan yang teruji kredibilitas ilmiah, kader gerakan yang memiliki bargaining position di level elit-elit politik, Gerakan yang massif di Grassroot dan Organisasi yang Establish (kaderisasi, finansial, dan sosial politik) yang mantap. Untuk menjadi gerakan tersebut, BEM FISIP membutuhkan : Penguatan profesionalisme lembaga, Pengokohan kaderisasi, Optimalisasi jaringan, Penguatan Wacana Optimalisasi peran sosial politik, Membangun kemandirian finansial, dan Pengokohan peran pemberdayaan manusia. Itulah hal-hal yang harus diperhatikan oleh pelanjut tongkat estafet perjuangan ini.
Kawan-kawan yang sangat saya cintai. Satu hal yang menjadi kebanggaan saya selama kepengurusan ini adalah keinginan BEM untuk selalu aktif dan bergerak walau di tengah-tengah komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. Semangat teman-teman yang coba membangun BEM walau ada atau tidaknya ketua walaupun terkadang gagal dalam peng-Implementasian, inilah sesungguhnya hakikat sebuah perjuangan yaitu dalam proses perjuangan bukan selalu bertumpu pada hasil, dan satu lagi adalah persaudaraan yang selalu kita jaga walaupun dinamisasi BEM sangat tinggi, perdebatan misalnya namun tudak menimbulkan retaknya persaudaraan diantara kita. Kepada seluruh pengurus BEM khususnya Denok Sri Wahyuni, Uis Adi Dermawan, Siti Hamdah, Efi Ardilah, Linna A.P dan seluruh kawan-kawan yang mungin tidak bisa kami ucapkan satu persatu saya ucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya, saya sangat bangga dengan kalian semua di tengah kekurangan dan keterbatasan kita semua, kalian mampu menorehkan pondasi kebangkitan. Dan kami mohon maaf karena belum terpenuhinya keinginan kalian semua, belum bisa memberikan kontribusi yang optimal tetapi yakinlah kami sangat bersungguh-sungguh dalam memenuhi keinginan kalian semua.
“Perjuangan ini tidak mengenal sikap ganda, ia hanya mengenal satu sikap totalitas. Siapa yang bersedia untuk itu, maka ia harus hidup bersama perngorbanan dan pengorbanan pun melebur dalam dirinya. Sebaliknya barang siapa yang lemah memikul beban ini, ia terhalang dari imbalan besar, pejuang dan tertinggal bersama orang-orang yang duduk. Lalu Allah SWT akan mengganti mereka dengan generasi lain yang lebih sanggup memikul beban perjuangan” (Hasan Al Banna).
Sebagai penutup, saya ingatkan kembali, pekerjaan gerakan mahasiswa jauh lebih berat dari sekedar kumpulan paguyuban lainnya. BEM adalah wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan pemimpin masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sesuai cita-cita perjuangan Indonesia. Ia harus menjadi jiwa sekaligus pemicu bagi kita untuk memperdalam tiga kekuatan dasar, yaitu: penguasaan ilmu, sensitivitas sosial politik atas problematika umat, dan penajaman analisa akademik kita untuk lebih kontributuf dalam pemecahan masalah kebangsaan dan kerakyatan ini.

V. PENUTUP

Demikianlah Laporan ini kami sampaikan. Semoga ada perubahan ke arah yang lebih baik. Kami sebagai pengurus sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik namun Allah jualah yang menentukan hasilnya. Atas kelalaian dan kekurangan dari kinerja yang kami berikan, mohon maaf sebesar-besarnya dan kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada rekan-rekan yang sudah membantu pengurus dalam melakukan amanahnya. Semoga BEM ke depan dapat menjadi pencetak kader-kader negarawan yang tangguh dan kritis.
Jazakumullahu Khairon Katsir.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Tangerang, 26 Februari 2012
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
FISIP UNIS TANGERANG
PERIODE 2010 / 2011
Ketua BEM FISIP 


Sekretaris


MUHAMAD JAWI
SITI HAMDAH
Menyetujui,
PD I                                                                                                    Dekan FISIP UNIS
Bag. Akademik & Kemahasiswaan


H. Anwarudin Drs. MM                                                                   Dr. Erik Syehabudin Drs. MM